Pustaka Isa

Pustaka Pribadi Isa Mujahid Islam

Kudrat Kedua

Sebelum kewafatan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (as), beliau menulis dalam bukunya Al-Wasiyat, beliau menulis berkenaan dengan hadirnya khilafat sepeninggal beliau,

Alhasil, Dia memperlihatkan dua macam Kudrat: Pertama, Dia memperlihatkan Tangan Kekuasaan-Nya melalui tangan para Nabi. Kedua, pada masa sepeninggal Nabi, yaitu pada saat kesukaran-kesukaran dan permasalahan muncul, sementara para penentang merasa lebih kuat dan menyangka bahwa segala sesuatu sudah kacau balau dan mereka yakin bahwa sekarang Jemaat ini akan lenyap dan para anggota Jemaat pun menjadi ragu-ragu dan bingung, mereka putus harapan, bahkan beberapa orang yang sial di antara mereka memilih ke jalan murtad, maka dalam keadaan seperti demikian itu Allah Ta’ala untuk kedua kalinya menunjukkan Kudrat-Nya yang amat kuat, dan Jemaat yang hampir roboh itu ditolong-Nya kembali. Maka, orang yang bersabar sampai akhir, ia akan menyaksikan mukjizat Allah Ta’ala ini. Seperti inilah yang pernah terjadi di zaman Hadhrat Abu Bakar Siddiq ra. , ketika Rasulullah Saw. wafat dianggap belum waktunya, dan banyak di antara orang- orang dusun yang bodoh berbalik murtad. Para sahabat Rasulullah Saw. karena terlampau didera oleh kesedihan, hampir-hampir seperti gila karenanya. Pada ketika itulah Allah Ta’ala mengangkat Hadhrat Abu Bakar Siddiq ra. untuk memperlihatkan Kudrat-Nya kedua kali, dan Islam yang hampir-hampir akan tumbang itu ditopang-Nya kembali. Dan janji dalam ayat yang difirmankan-Nya ditepati-Nya, yaitu:

...وَ لَیُمَکِّنَنَّ لَہُمۡ دِیۡنَہُمُ الَّذِی ارۡتَضٰی لَہُمۡ وَ لَیُبَدِّلَنَّہُمۡ مِّنۡۢ بَعۡدِ خَوۡفِہِمۡ اَمۡنًا...

Maksudnya: Sesudah kecemasan dan ketakutan, Kami akan menguatkan lagi kaki mereka. Seperti itu pula pernah terjadi pada zaman Hadhrat Musa as ketika beliau wafat dalam perjalanan dari Mesir menuju Kanaan sebelum beliau dapat membawa Bani Israil ke tempat yang dituju menurut perjanjian. Kewafatan beliau as menyebabkan suatu kesedihan yang luar biasa di kalangan ‫َBani Israil. Seperti tertulis dalam Taurat bahwa kaum Bani Israil terus-menerus menangis 40 hari lamanya disebabkan kewafatan beliau as yang tidak disangka-sangka dan perpisahan dengan Hadhrat Musa as yang sekonyong-konyong itu. Begitu pula telah terjadi dengan Hadhrat Isa as. Ketika beliau disalib, semua Hawari terpencar kian-kemari, malah seorang di antaranya murtad.

Oleh sebab itu wahai saudara-saudara! Kerena sejak dahulu begitulah Sunnatullah (adat kebiasaan Allah), bahwa Allah Ta’ala menunjukkan dua Kudrat-Nya, supaya diperlihatkan-Nya bagaimana cara menghapuskan dua kegirangan yang bukan-bukan dari musuh, maka sekarang tidak mungkin Allah Ta’ala akan meninggalkan Sunnah-Nya yang tidak berubah-ubah itu. Maka janganlah kamu bersedih hati karena uraianku yang aku terangkan di hadapanmu ini. Jangan hendaknya hatimu jadi kusut, karena bagimu perlu pula melihat Kudrat yang Kedua. Kedatangannya kepadamu membawa kebaikan bagimu, karena ia selamanya akan tinggal bersama kamu, dan sampai hari kiamat silsilahnya tidak akan berakhir. Kudrat yang Kedua itu tidak dapat datang sebelum aku pergi; akan tetapi bila aku pergi, maka Tuhan akan mengirimkan Kudrat yang Kedua itu kepadamu, yang akan tinggal bersama kamu selama-lamanya; sebagaimana janji Allah Ta’ala dalam “Barāhīn-e-Ahmadiyah”. Dan janji itu bukan untuk aku, melainkan untuk kamu, seperti firman Allah Ta’ala:

“Aku akan menjadikan Jemaat ini, yakni pengikut-pengikut engkau menang di atas golongan-golongan lain sampai kiamat.”

Oleh karena itu tidaklah dapat dihindari bahwa kamu akan menyaksikan hari perpisahan denganku, sehingga sesudah itu barulah datang Hari yang menjadi Hari Perjanjian yang kekal. Tuhan kita adalah Tuhan yang menepati janji, setia dan benar. Dia akan memperlihatkan kepadamu segala apa yang sudah Dia janjikan. Meskipun masa ini adalah masa akhir dunia, serta banyak bala-bencana yang masih akan terjadi, namun demikian dunia ini akan tetap ada hingga segala hal yang telah dikabarkan Tuhan itu terjadi semuanya. Aku datang dari Tuhan sebagai sebuah penzahiran Kudrat Ilahi dan aku adalah Kudrat Tuhan yang berjasad. Kemudian sesudah aku tiada, akan ada lagi beberapa wujud lain yang akan menjadi mazhar penampakkan Kudrat Kedua.

Oleh sebab itu, sambil menanti kedatangan Kudrat Tuhan yang kedua itu, kamu semua hendaklah senantiasa sibuk berdoa. Dan hendaklah tiap Jemaat orang-orang saleh tanpa kecuali, di tiap negeri, senantiasa terus menerus berdoa sehingga mudah-mudahan Kudrat Kedua itu turun dari Langit, dan menzahirkan kepada kamu bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Kuasa. Anggaplah ajalmu telah dekat karena kamu tidak tahu kapan saat itu akan tiba.

Hendaknya orang-orang saleh dari Jemaat yang berjiwa suci, menerima bai’at atas namaku.[1]

Catatan Kaki

  1. Buku Al-Wasiyat, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Penerbit Neratja Press, Cetakan XIII, tahun 2018, hlm 6-9