Pustaka Isa

Pustaka Pribadi Isa Mujahid Islam

Keutamaan Akhlak Mulia (Bagian II)

Sebagai kaum Muslimin, seseorang yang seharusnya dijadikan teladan akhlak adalah yang mulia Rasulullah saw, sesuai Firman Allah Ta’ala,

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasûlullâh itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allâh dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allâh (QS al-Ahzâb [33]:22)

Akhlak Rasulullah saw adalah Alquran

Diriwayatkan mengenai Akhlak Rasulullah saw,

...قَالَ قَتَادَةُ وَكَانَ أُصِيبَ يَوْمَ أُحُدٍ فَقُلْتُ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ أَنْبِئِينِي عَنْ خُلُقِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ أَلَسْتَ تَقْرَأُ الْقُرْآنَ قُلْتُ بَلَى قَالَتْ فَإِنَّ خُلُقَ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ الْقُرْآنَ...

…Qatadah berkata; Hisyam bin Amir gugur ketika perang Uhud- lantas aku (Saad) bertanya; “Wahai Ummul mukminin, beritahukanlah kepadaku tentang akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam!.’ ‘Aisyah menjawab; “Bukankah engkau telah membaca Alquran?” Aku menjawab; “Benar, “ Aisyah berkata; “Akhlak Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah Al Quran.” … (H.R. Muslim) [1]

Akhlak Kasih Sayang

Diriwayatkan,

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ ...

Dari ‘Aisyah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau telah bersabda: “Sesungguhnya kasih sayang itu tidak akan berada pada sesuatu melainkan ia akan menghiasinya (dengan kebaikan). Sebaliknya, jika kasih sayang itu dicabut dari sesuatu, melainkan ia akan membuatnya menjadi buruk.” (H.R. Muslim) [2]

Malu Adalah Akhlak dalam Islam

Diriwayatkan,

عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا وَخُلُقُ الْإِسْلَامِ الْحَيَاءُ

Telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Abdullah Ar Raqi telah menceritakan kepada kami Isa bin Yunus dari Mu’awiyah bin Yahya dari Az Zuhri dari Anas dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya setiap agama itu memliki etika, sedangkan akhlak (etika) Islam adalah rasa malu.” (H.R. Ibnu Majah) [3]

Beribadah Namun Akhlaknya Buruk

Diriwayatkan,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak akan masuk surga, orang yang mana tetangganya tidak aman dari bahayanya.” (H.R. Muslim) [4]

Diriwayatkan,

سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ‏:‏ قِيلَ لِلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم‏:‏ يَا رَسُولَ اللهِ, إِنَّ فُلاَنَةً تَقُومُ اللَّيْلَ وَتَصُومُ النَّهَارَ, وَتَفْعَلُ, وَتَصَّدَّقُ, وَتُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا‏؟‏ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم‏:‏ لاَ خَيْرَ فِيهَا, هِيَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ, قَالُوا‏:‏ وَفُلاَنَةٌ تُصَلِّي الْمَكْتُوبَةَ, وَتَصَّدَّقُ بِأَثْوَارٍ, وَلاَ تُؤْذِي أَحَدًا‏؟‏ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم‏:‏ هِيَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ‏.‏

Artinya, Abu Hurairah berkata, “Nabi saw, ditanya, ‘Wahai Rasulullah! Seorang wanita shalat malam, berpuasa di siang hari, beramal dan memberikan sedekah, tetapi ia melukai tetangganya dengan lidahnya.” Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada kebaikan dalam dirinya. Dia adalah salah satu dari penghuni Api (Neraka). “ Mereka berkata, “Seorang wanita lain shalat fardhu dan memberikan sedikit Tahu Susu sebagai sedekah dan ia tidak melukai siapa pun.”, Rasulullah saw bersabda, “Dia adalah salah satu penghuni Surga.” (H.R. Al-Albany) [5]

Akhlak yang Baik Mencegah Seseorang Masuk ke dalam Neraka

Diriwayatkan,

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِمَنْ يَحْرُمُ عَلَى النَّارِ أَوْ بِمَنْ تَحْرُمُ عَلَيْهِ النَّارُ عَلَى كُلِّ قَرِيبٍ هَيِّنٍ سَهْلٍ

Dari Abdullah bin Mas’ud berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Maukah kalian aku beritahu orang yang haram bagi neraka atau orang yang diharamkan bagi neraka; semua kerabat yang mudah lagi gampang.” (H.R. At-Tirmidzi) [6]

Berakhlak Baik kepada Semua Manusia

Diriwayatkan,

عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Dari Abu Dzar ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda kepadaku: “Bertakwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada dan ikutilah setiap keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapuskannya, serta pergauilah manusia dengan akhlak yang baik.” (H.R. At-Tirmidzi) [7]

Bagaimana Menjadi Manusia Terbaik?

Diriwayatkan,

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاحِشًا وَلَا مُتَفَحِّشًا وَكَانَ يَقُولُ إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنَكُمْ أَخْلَاقًا

Dari ‘Abdullah bin ‘Amru radliallahu ‘anhu berkata; “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah sekalipun berbicara kotor (keji) dan juga tidak pernah berbuat keji dan beliau bersabda: “Sesungguhnya di antara orang yang terbaik dari kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya’. (HR. Bukhari) [8]

Diriwayatkan,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

Dari Abu Hurairah ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kaum mukminin yang paling baik imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (H.R. Abu Dawud) [9]

Diriwayatkan,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ

dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap para istrinya.” (HR. At-Tirmidzi) [10]

Diriwayatkan,

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُ الْأَصْحَابِ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرُهُمْ لِصَاحِبِهِ وَخَيْرُ الْجِيرَانِ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرُهُمْ لِجَارِهِ

dari Abdullah bin Amr ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah seorang yang terbaik terhadap temannya. Dan tetangga yang paling terbaik di sisi Allah adalah seorang yang paling baik baik terhadap tetangganya.” (HR. At-Tirmidzi) [11]

Diriwayatkan,

سَمِعْتُ جَابِرًا يَقُولُا سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

Saya mendengar Jabir berkata, ‘Saya mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang muslim (yang sejati) adalah orang yang mana kaum muslimin lainnya selamat dari (bahaya) lisan dan tangannya.” (H.R. Muslim) [12]

Diriwayatkan,

عَنْ أَبِي رَافِعٍ قَالَ اسْتَسْلَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَكْرًا فَجَاءَتْهُ إِبِلٌ مِنْ الصَّدَقَةِ فَأَمَرَنِي أَنْ أَقْضِيَ الرَّجُلَ بَكْرَهُ فَقُلْتُ لَمْ أَجِدْ فِي الْإِبِلِ إِلَّا جَمَلًا خِيَارًا رَبَاعِيًا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْطِهِ إِيَّاهُ فَإِنَّ خِيَارَ النَّاسِ أَحْسَنُهُمْ قَضَاءً

Dari Abu Rafi’, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menghutang seekor unta muda, kemudian terdapat unta zakat yang datang kepada beliau. Lalu beliau memerintahkanku agar mengembalikan unta muda tersebut kepada yang punya. Lalu aku katakan; saya tidak mendapatkan di antara unta tersebut selain unta pilihan yang berumur empat tahun. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Berikan kepadanya, sesungguhnya sebaik-baik orang adalah yang terbaik dalam menunaikan hutang.” (H.R. Abu Dawud) [13]

Diriwayatkan,

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النَّاسِ أَفْضَلُ قَالَ كُلُّ مَخْمُومِ الْقَلْبِ صَدُوقِ اللِّسَانِ قَالُوا صَدُوقُ اللِّسَانِ نَعْرِفُهُ فَمَا مَخْمُومُ الْقَلْبِ قَالَ هُوَ التَّقِيُّ النَّقِيُّ لَا إِثْمَ فِيهِ وَلَا بَغْيَ وَلَا غِلَّ وَلَا حَسَدَ

dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam; “Manusia bagaimanakah yang paling mulia?” Beliau menjawab: “Semua (orang) yang hatinya bersedih dan lisan (ucapannya) benar.” Mereka berkata; “Perkataannya yang benar telah kami ketahui, lantas apakah maksud dari hati yang bersedih?” Beliau bersabda: “Hati yang bertakwa dan bersih, tidak ada kedurhakaan dan kelaliman padanya, serta kedengkian dan hasad.” (H.R. Ibnu Majah) [14]

Diriwayatkan,

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (H.R. Ibnu Hibban) [15]

Diriwayatkan,

خَيْرُكُمْ مَنْ أَطْعَمَ الطَّعَامَ وَرَدَّ السَّلاَمَ

“Sebaik-baik kalian adalah yang memberi makanan dan menjawab salam” (H.R. Al-Albany) [16]

Diriwayatkan,

عَنْ أُسَامَةَ بْنِ شَرِيكٍ قَالَ شَهِدْتُ الْأَعْرَابَ يَسْأَلُونَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ … قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا خَيْرُ مَا أُعْطِيَ الْعَبْدُ قَالَ خُلُقٌ حَسَنٌ

Dari Usamah bin Syarik dia berkata, “Saya menyaksikan beberapa orang Arab badui bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, … Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kebaikan yang paling baik di berikan kepada seorang hamba?” beliau menjawab: “Akhlak yang mulia.” (H.R. Ibnu Majah) [17]

Catatan Kaki